Sampah, Kebersihan dan Kepribadian
Kebersihan adalah refleksi dari kepribadian
kita. Orang dengan penampilan bersih dan rapi mempunyai kepribadian yang baik
pula. Penampilan luar bisa menjadi acuan untuk menilai kepribadian seseorang.
Cara kita dalam mengolah sampah juga menjadi bagian dari kepribadian kita
sendiri. Sampah adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan diperlukan
cara yang bijak untuk mengolahnya tanpa menganggu keseimbangan lingkungan
hidup. Oleh karena itu, luangkan sedikit waktu untuk membenahi kepribadian diri
sendiri dan mengolah sampah secara tepat. Mulailah dari diri sendiri.
Cara yang tepat dalam mengelola sampah sangat
mudah untuk dipahami dan dilakukan, tetapi tidak semua orang peduli terhadap
kebersihan lingkungan dan mau melakukan sesuatu untuk menjaganya. Sampah akan
menjadi ancaman besar bagi lingkungan hidup jika tidak dikelola dengan baik.
Buanglah sampah pada tempatnya untuk menunjukkan partisipasi dan kepedulian
Anda dalam menjaga kebersihan lingkungan. Cara ini memang sangat sederhana,
tetapi bisa membawa perubahan besar bagi lingkungan. Lihatlah kota-kota besar
di Indonesia. Bagaimanakah kondisi lingkungan di kota dengan kepadatan penduduk
tinggi? Salah satu kota terbesar di Indonesia adalah Jakarta. Sebagai ibukota
negara, tentunya banyak orang tertarik untuk mencari rejeki di kota yang
menjanjikan peluang ini. Akibatnya, Jakarta menjadi kota dengan kepadatan
penduduk paling tinggi dan polusi menjadi tidak terkendali. Ironisnya, Jakarta
kurang menyediakan ruang yang cukup untuk taman kota dan penghijauan jika
dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang semakin meluap. Meskipun taman
telah dibangun di daerah perkotaan, kondisinya tidak terlalu terawat. Masih
banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan tanpa etika. Taman yang
seharusnya menjadi tempat rekreasi warga kota untuk menikmati pemandangan indah
dan sejuk menjadi tempat kotor yang dipenuhi sampah.
Cerita yang sama juga sering kita jumpai di
konser musik. Pemandangan seperti apakah yang biasa Anda saksikan setelah
konser selesai? Tumpukan sampah yang berserakan. Pemandangan yang sama juga
bisa kita temui di sungai kota Jakarta. Sungai menjadi tempat penampungan
sampah dan menimbulkan bau tidak sedap. Perumahan kumuh dibangun membelakangi
sungai dan sungailah yang menjadi tempat pembuangan sampah. Pemandangan
tersebut sering kita temukan di kota besar. Jika Anda pergi berwisata ke
pantai, sampah berserakan adalah pemandangan yang tidak sulit ditemukan.
Kondisi WC dan kamar mandi di tempat umum juga bernasib sama. Pengguna
fasilitas umum seakan-akan kurang peduli terhadap pentingnya kebersihan.
Pengelolaan sampah bukan hanya mencerminkan kepribadian individu, tetapi juga
kepribadian bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditunjukkan oleh sikapnya dalam
mengelola sampah.
Mungkin kita perlu bercemin ke negara lain dalam
mengelola sampah secara baik dan tepat. Sikap kita terhadap sampah menunjukkan
kepribadian kita. Orang berkepribadian baik pasti peduli terhadap lingkungan
dan mengelola sampah secara tepat. Tidak mudah untuk melakukan hal ini karena
diperlukan perubahan pola pikir dan perilaku. Mungkin kita seringkali
menganggap sampah sebagai buangan, sesuatu yang bisa kita buang sesuka hati.
Sampah bisa dibuang di mana saja sesuka kita. Pola pikir ini tidaklah benar
karena sampah akan menjadi ancaman serius jika tidak dibuang di tempat yang
tepat dan dikelola secara tepat. Orang Eropa tidak membangun rumah membelakangi
sungai. Mereka membangun rumah di belakang sungai dan sungailah yang menjadi
latar depan. Mereka tentu tidak ingin merusak keindahan rumah mereka dengan
mengotori sungai dengan tumpukan sampah. Orang yang membuang sampah sembarangan
bisa didenda dalam jumlah yang tidak sedikit di luar negeri. Sedikit
pelanggaran akan menimbulkan kerugian materi. Dengan hukuman yang tegas,
pelanggaran seringan apapun bisa ditindaklanjuti tanpa pandang bulu.